Pondasi Rohani dalam Membangun Pendidikan Menurut Al-Qur'an
DR. H. Abun Bunyamin, MA |
Pondasi Rohani dalam Memanbgun Pendidikan Menurut Al-Qur'an.
Oleh : DR. KH. Aubn Bbunyamin, MA (Pimpinan Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta)
Untuk membahas judul diatas penulis akan membatasi pada surat Maryam 96, 97 dan 98 karena luasnya cakupan yang terdapat didalam materi tersebut, begitupun pembahasannya singkat dan sederhana.
96. Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan beramal shalih, kelak Allah yang maha pemurah akan
menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.
97. Maka
Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran itu dengan bahasamu, agar kamu dapat
memberi kabar gembira dengan Al Quran itu kepada orang-orang yang bertakwa, dan
agar kamu memberi peringatan dengannya kepada kaum yang membangkang.
98. Dan berapa
banyak telah Kami binasakan umat-umat sebelum mereka. Adakah kamu melihat
seorangpun dari mereka atau kamu dengar suara mereka yang samar-samar?
Harm bin Hayyan mengatakan, “Tidaklah seseorang menghadapkan hatinya kepada Allah Ta’ala kecuali Allah Ta’ala akan menghadapkan hati orang beriman kepadanya, sehingga Allah menganugrahinya dengan kecintaan dan kasih sayang mereka. Nabi Muhammad SAW bersabda :Barang siapa yang ingin di cintai Allah maka hendaknya berkata benar, menunaikan amanah dan hendaknya tidak menyakiti tetangganya.
Menurut DR. Wahbah Zuhaily ayat ini memberikan penjelasan bahwa
syarat untuk mendapat kasih sayang dari Allah, penduduk langit dan bumi ialah sebagai
berikut:
a.
Meyakini dengan sesungguhnya kepada
Allah SWT dan Rasul-Nya
b.
Melaksanakan perintah Allah baik
yang wajib ataupun yang sunnah
c.
Menghalalkan yang halal dan
mengharamkan yang haram
d.
Mengerjakan apa saja yang diridhai
Allah SWT
(Tafsir Al-Munir 16-15 Hal 170-171)
Dalam membangun pendidikan yang memiliki landasan rohani, kiranya harus ditanamkan keyakinan kepada Allah SWT, berupa tauhidullah, ibadah ]sesuai ketetapan syariah dan akhlakul karimah yang telah dicontohkan Rasulullah SAW.
Menurut Al-Thabari kata Wudda
(cinta kasih) pada ayat diatas maksudnya adalah:
a.
Cinta Kasih di hati hamba yang
beriman di dunia walaupun tidak mengharapkanya
b.
Cinta Kasih orang –orang islam,
rezeki yang baik dan perkataan yang benar
c.
Akan dijadikan cinta semua makhluk
kepadannya
d.
Tidaklah seseorang menghadap kepada Allah
kecuali Allah akan jadikan hati orang beriman menghadap kepadanya.
Dengan hadits ini jelas dan tegas bahwa pondasi rohani itu harus diawali dengan keistiqomahan dalam melaksanakan yang fardu dan sunah-sunahnya.
Artinya : Maka Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran itu dengan bahasamu, agar kamu dapat memberi kabar gembira dengan Al Quran itu kepada orang-orang yang bertakwa, dan agar kamu memberi peringatan dengannya kepada kaum yang membangkang.
Kata Qauman ludda pada ayat 97 ditafsirkan oleh para ulama sebagai berikut:
1.
Imam Abu Ubaidillah (orang yang tak
mau menerima kebenaran dan mengatakan kebatilan)
2.
Imam Al-Hasan (orang yang buta
terhadap kebenaran)
3.
Imam Al-Rabbi (orang yang telinga dan
hatinya tuli)
4.
Imam Mujahid kata (orang Dzalim atau
kasar)
5.
Imam Al-Dlahak (Para pendebat
kebatilan)
Artinya sekeras apapun hati manusia dengan al-Qur’an bisa lunak dan
lembut bahkan bisa menjadi taat dan patuh kepada Allah SWT. Oleh sebab itu,
internasisasi al-Qur’an dalam setiap pribadi mampu menjadikan mereka sukses
dalam menjalani proses pendidikan yang yang progresif. Al-Qur’an memiliki I’jaz
yang luar biasa, maka pendidikan tidak boleh jauh dari al-Qur’an.
Artinya
: Dan berapa banyak telah Kami binasakan umat-umat sebelum mereka. Adakah
kamu melihat seorangpun dari mereka atau kamu dengar suara mereka yang
samar-samar?
Ayat
ini menggambarkan bahwa kita harus belajar kepada sejarah, bagaimana hakikat
pendidikan fisik bila tidak diimbangi dengan pendidikan mental spiritual,
jasmani tanpa rohani. Banyak umat terdahulu menjadi rusak dan binasa karena azab
dari Allah SWT. (*)
0 Response to "Pondasi Rohani dalam Membangun Pendidikan Menurut Al-Qur'an"
Posting Komentar