TAHAPAN PEMBUATAN ANGKLUNG
Tahapan Awal
Bambu yang biasa digunakan
untuk membuat angklung adalah Bambu hitam (Gigantochloa atter), bambu
tali (Gigantochloa apus) dan bambu tutul (Banbusa vulgaris).
Bambu-bambu
tersebut harus dipilih, mana yang cocok untuk digunakan, karena bila
terlalu tua bambu akan mudah pecah, bila terlalu muda juga tidak baik
karena akan mengkerut sehingga bila digunakan untuk angklung, nada yang
dihasilkan akan berubah.
Biasanya
ambu yang telah berumur 4 tahun atau telah memiliki tunas antara 2
hingga 3 cukup umur untuk bahanbaku angklung. Pemanenan dilakukan pada
musim kemarau atau sekitar bulan Juli, hal ini disebabkan zat makanan
yang terdapat didalam bambu dan disukai oleh hama serangga ngengat dalam
keadaan minim. Setelah ditebang bambu dibiarkan selama setengah minggu
sampai daunnya menguning kemudian baru ranting – rantingnya dibersihkan.
Tahap
selanjutnya adalah pengeringan yang berfungsi sebagai seleksi bambu
yang baik yaitu dengan cara diunun atau ditaruh diatas dapur dan
diasapi, atau juga dibenamkan dalam kolam berlumpur atau sungai
mengalir.
Hal ini dilakukan agar bambunya tahan lama, dan tidak mudah dimakan rayap. Setelah itu, bambu diangin-angin di tempat yang teduh atau gudang penyimpanan hingga 3 sampai 4 bulan.
Tahap selanjutnya adalah pemilihan bambu yang utuh tanpa ada hama yang memakannya. Setelah bambu dipilih yang berkualitas, bambu tersebut baru dapat digunakan sebagai bahan pembuatan angklung.
Hal ini dilakukan agar bambunya tahan lama, dan tidak mudah dimakan rayap. Setelah itu, bambu diangin-angin di tempat yang teduh atau gudang penyimpanan hingga 3 sampai 4 bulan.
Tahap selanjutnya adalah pemilihan bambu yang utuh tanpa ada hama yang memakannya. Setelah bambu dipilih yang berkualitas, bambu tersebut baru dapat digunakan sebagai bahan pembuatan angklung.
Tahapan Pembuatan
Setelah
memilih bambu-bambu yang berkualitas, kemudian bambu dipotong sesuai
dengan ukuran, yang biasa disebut dengan bakalan, dan sebagian lagi
dibuat rangka atau tiang.
Bakalan, kemudian dibuat sora (nada) menyesuaikan panjang tabung, dan tinggi lubang. Pembuatan angklung yang paling penting adalah membentuk nada dasar dari tabung bambu.
Suara bambu ada dua yaitu suara kayu bambu ketika beradu dengan benda lain dan suara yang dihasilkan ketika tabung ditiup.
Setelah itu hal yang tidak kalah pentingnya adalah membuat tiang,
Rangka dan tiangpun dipersiapkan sesuai dengan jenis dan ukuran. untuk menghasilkan angklung yang berkualitas baik, tabung dan rangka di rendam dalam cairan khusus yang aman. Lalu diangin-anginkan. Setelah benar-benar kering, disatukan, dan diikat dengan rotan. Maka, jadilah sebuah Angklung.
0 Response to "TAHAPAN PEMBUATAN ANGKLUNG"
Posting Komentar