Dedi Inginkan UN SD Segera Dihapus
Bupati Dedi Saat memberikan keterangan terkait UN SD segera dihapus. Photo (Humas Purwakarta) |
JATILUHURONLINE.id - PURWAKARTA, - Pelaksanaan Ujian Nasional pelajar kelas 6 SD
seluruh Indonesia yang digelar mulai hari senin hingga rabu (18-20
mei 2015) mendapat sorotan tajam dari Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi. Menurut
Dedi, kelas 6 SD ini sudah tak relevan lagi mengikuti Ujian Nasional hanya
untuk naik ke kelas 7. Dedi meminta UN SD ini segera dihapus.
Pernyataan ini disampaikan Dedi dalam seminar pendidikan
nasional yang mengangkat isu sentral tokoh guru qalbu, almarhumah Een Sukaesih,
di Bale Citra Resmi Purwakarta, senin, (18/05/2015).
Menurut Dedi, Negara sudah mewajibkan wajib belajar 9 tahun lebih
dari satu dekade terakhir. Ini berarti tak ada lagi bahasa kelulusan bagi siswa
kelas 6 SD. Malah jika Negara mewajibkan belajar 9 tahun, maka yang seharusnya dilakukan
Negara adalah menyiapkan Fasilitas ruang kelas baru di setiap sekolah SD untuk
menampung siswanya yang naik ke kelas 7.
“Di Purwakarta, kita sudah melakukan itu, setiap sekolah SD
kita tambah ruang kelas baru untuk menampung siswa kelas 6 melanjutkan ke kelas
7 dan tingkatan kelas lainnya hingga kelas 9.”, tegas Dedi.
Jika UN SD dihapus dan ruang kelas baru ditambah disetiap
SD, banyak manfaat efisiensi yang didapat, selain ini sesuai dengan landasan
berpikir dari wajib belajar 9 tahun. Diantaranya siswa kelas 7 tak dipusingkan lagi
untuk mencari sekolah SMP tempatnya belajar. Siswa cukup melanjutkan sekolah di
gedung SD asalnya.
Terkecuali itu, orangtua siswa tak lagi dibebankan biaya
pengurusan anaknya masuk ke jenjang SMP, apalagi biasanya sekolah SMP berlokasi
lebih jauh dari rumah siswa yang memungkinkan timbulnya biaya ongkos
transportasi setiap hari ke sekolah.
“adanya UN SD ini kan saya lebih melihat ini semangatnya
hanya mengejar proyek pencetakan soal-soal Ujian Nasional yang memakan biaya
besar dalam pencetakannya. Hemat saya, cukup anak kelas 6 ini mengikuti ulangan
dari soal-soal yang diberikan guru kelasnya, seperti halnya dari kelas lima ke
kelas enam.”, tambah Dedi.
Sementara menurut Dedi, jika SD sudah 9 tahun dengan
fasilitas ruang kelasnya ditambah, maka SMP sudah harus diubah menjadi
gedung-gedung SMA dan SMK. Ini baru pendidikan wajib belajar 9 tahun berhasil. Tinggal
kedepan ditingkatkan lagi menjadi wajib belajar 12 tahun dengan semangat
pendidikan gratis.
“Purwakarta kan sudah gratis. Kita sudah wajib belajar 12
tahun. Nah, jika Negara secara keseluruhan tidak mampu menyiapkan piranti
pendidikan ini maka saya katakan Negara gagal dalam mengelola pendidikan.”,
tutup Dedi.
Seperti diketahui, pemerintah pusat menggelar Ujian Nasional
setingkat SD di seluruh Indonesia sejak senin ini hingga rabu mendatang.
Mata pelajaran
yang diujiankan meliputi bahasa Indonesia untuk hari senin, Matematika hari
selasa dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di hari rabu. Bagi siswa yang
berhalangan mengikuti ujian sesuai jadwal, maka dilakukan Ujian Susulan pada 28
hingga 30 mei 2015 mendatang. [*]
0 Response to "Dedi Inginkan UN SD Segera Dihapus"
Posting Komentar