Beras Padi Pandan Wangi, Kini Sudah Tiada Lagi
Cianjur, Jatiluhuronline. Com - Beras padi Pandan Wangi yang merupakan komoditas unggulan berasal dari Kabupaten Cianjur Jawa Barat, saat ini sudah tidak bisa dijumpai. Yang ada hanya hanya pengganti yang mirip, dan memiliki ciri-ciri yang sama dengan beras padi Pandan Wangi.
Hal itu sebagaimana yang diungkapkan, Abah Unang (73), warga Kampung Cisero Desa Sukarama Kecamatan Bojong Picung Kabupaten Cianjur. Kepada Jatiluhuronline. Com, pada Selasa (05/02/2019) di rumah kediamannya saat disambangi dan menikmati nasi beras Nemol.
"Kalau orang bicara dan menyebut beras Pandan Wangi, itu bohong, saat ini sudah tidak ada lagi beras Pandan Wangi yang ditanam dan dipanen warga. Yang ada sekarang, beras padi "Nur", mempunyai kemiripan dan harumnya sama seperti Pandan Wangi." Celoteh Abah Unang.
Menurutnya, Beras Padi Pandan Wangi yang dulu memang di tanam dan dibudidayakan, bahkan jadi kebanggaan warga Cianjur. Dulu bisa ditemui dan banyak yang menanamnya Kecamatan Warung Kondang, tapi kini sudah tidak ada lagi yang menanamnya.
"Selain cara bertanamnya yang harus teliti, masa panen Padi Pandan Wangi antara 150-180 hari, rata-rata 150 hari. Selain lama memanennya, Padi Pandan Wangi, cara mengolahnya pun harus secara tradisional. Kalau diolah dengan cara modern saat ini, menggunakan gilingan, biji berasnya tidak akan utuh, dan tidak boleh disemai dengan potongan batang pendek, harus panjang." Tambahnya.
Dijelaskan pula olehnya, karena pengolahan yang memakan waktu cukup lama dan harus secara tradisional, akirnya para petani warga Kabupaten Cianjur banyak yang beralih menanam komoditas padi lain yang mirip Padi Pandan Wangi. Yaitu padi "Nur" dengan masa tanam yang cukup pendek, hanya 100-120 hari, rasa dan aromanya sangat mirip, selain itu bisa diolah secara modern.
"Makanya sekarang, banyak yang menanam dan membudidayakan bibit Padi "Nur". Walaupun banyak orang yang menyangka dan menyebutnya itu, Pandan Wangi." Pungkasnya mengakhiri obrolan sambil sarapan pagi. (***)