Survei APJII, Pengguna Internet Indonesia Lebih Sering Akses Video
Teknologi, Jatiluhuronline.com - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkap kebiasaan masyarakat Indonesia dalam berinternet. APJII mencatat bahwa pengguna internet di Indonesia paling banyak mengakses konten video, chating dan media sosial, serta aktivitas jual beli online.
Sementara untuk mengakses internet, Sekjen APJII Henri Kasyfi Soemartono mengungkapkan, masyarakat Indonesia paling banyak menggunakan smartphone dengan persentase sebesar 93,9 persen pengguna internet di tanah air.
Dia juga mengungkap merek-merek smartphone apa saja yang kebanyakan digunakan untuk mengakses internet.
“Paling banyak menggunakan smartphone Samsung,” katanya saat acara ulang tahun APJII ke-23 di Jakarta baru-baru ini.
Samsung menjadi pemuncak smartphone yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia untuk terhubung internet dengan porsi 37,7 persen. Selanjutnya diikuti Oppo (18 persen), Xiaomi (17,7 persen), Vivo (7,5 persen), Asus (3,2 persen), Apple (3,1 persen), Lenovo (2,4 persen), dan paling bawah Advan dengan persentase 1,5 persen.
Kebalikan dari smartphone, komputer desktop menjadi perangkat yang paling jarang digunakan pengguna internet Indonesia untuk terhubung ke internet sehari-hari.
Sebanyak 68,9 persen pengguna internet di Indonesia tidak menggunakan komputer desktop dan hanya 9,6 persen saja yang menggunakan komputer desktop untuk terhubung dengan internet.
Hal ini dikatakan Henri sejalan dengan perilaku mobile masyarakat Indonesia. Sementara komputer desktop cenderung diam di satu tempat saja sehingga sukar dibawa-bawa.
Bila dihitung berdasarkan durasi, rata-rata orang Indonesia terhubung ke internet selama delapan jam lebih. Mereka paling banyak menggunakan jaringan seluler ketimbang jaringan fixed internet atau internet tetap di rumah.
Adapun operator telekomunikasi Telkomsel memimpin persentase provider yang paling banyak digunakan disusul oleh Indosat Ooredoo, XL Axiata, Three (3), dan Smartfren
Untuk internet tetap, hanya sebesar 14 persen saja masyarakat Indonesia yang di rumahnya terdapat jaringan internet. Sementara 79,5 persen tidak berlangganan; 5,4 persen tidak menjawab; dan 1,1 persen mengaku tidak tahu.
Pihak APJII berharap, dengan digenjotnya infrastruktur internet seperti proyek Palapa Ring, nantinya akan semakin banyak rumah-rumah masyarakat Indonesia memiliki akses internet tetap.
Seperti sudah kami beritakan sebelumnya, sebanyak 171,17 juta penduduk Indonesia telah terhubung dengan jaringan internet dari total populasi penduduk yang mencapai 264,14 juta orang. Data tersebut berdasarkan rilis dari survei yang dilakukan APJII hingga akhir 2018 tentang pertumbuhan pengguna internet di Indonesia.
Survei juga mengungkapkan penetrasi internet tahun lalu mencapai 64,8 persen. Sementara dibandingkan dengan tahun 2017, maka jumlah pengguna internet ini pertumbuhannya sekitar 10,12 persen atau 27,9 juta. Tingginya pertumbuhan pengguna internet di Indonesia masih didominasi di Pulau Jawa. (ps/tekno/jto/mh)