Dibawah Binaannya, Para Penjual Berkembang
Jatiluhuronline, Purwakarta - Para pedagang tanaman bunga disepanjang Jalan Sadang - Cikampek, di areal Perum Perhutani RPH Campaka BKPH Sadang KPH Purwakarta Desa Wanakerta Kecamatan Bungursari, berkembang pesat. Dari 46 orang pedagang tanaman bunga binaan Perum Perhutani RPH Campaka dan LMDH Wanasari tersebut, bisa meraup pendapatan jutaan rupiah setiap bulannya.
Kepala Perum Perhutani RPH Campaka, H. Mahpudin, saat ditemui di kios tanaman bunga ibu Hj. Nengsih (51). Sabtu (25/09/2021) sore. Sambil meninjau tanaman bunga dan menikmati secangkir kopi, kepada Jatiluhuronline mengungkapkan.
"Para penjual tanaman bunga ini, binaan kami (Perum Perhutani) dengan LMDH Wanasari. Saya dengan Pak Ojo (Ketua LMDH) sering bertemu di kios Bu Hj. Nengsih ini. Selain memonitor kawasan, kita juga sering mengingatkan kepada para pedagang tanaman bunga, agar memperhatikan hak dan kewajibannya sebagai mitra binaan." Ucap nya.
Dikatakannya pula, ia kerap berpesan kepada para pedagang tanaman bunga binaannya. Agar bisa menabung, menyisihkan sebagian dari hasil penjualan. Untuk bisa digunakan kelak dikemudian hari, apabila ada perubahan kebijakan dari Perum Perhutani mengenai peruntukan penggunaan lahan.
"Jadi mereka sudah memiliki bekal untuk membuka usaha ditempat lain, apabila areal ini akan digunakan untuk rencana lain program Perum Perhutani kedepan. Sesuai yang tertera di Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Perum Perhutani dengan LMDH Wanasari." Imbuh KRPH Campaka.
Senada dengan KRPH, Hj. Nengsih pemilik kios tanaman bunga, mengiyakan dan berkali - kali mengucapkan terimakasih kepada Perum Perhutani. Dihadapan KRPH, ia mengungkapkan rasa syukur dan terimakasih, bisa berusaha dilahan kawasan Perum Perhutani yang berseberangan dengan Tajug Gede Cilodong.
"Alhamdulillah saya diberi kesempatan dan dipercaya berjualan tanaman bunga disini pa mantri, kalau tidak usaha disini, mau kemana lagi. Terimakasih sekali lagi Perhutani, atas diizinkannya saya menempati lahan ini. Harus kami akui, kalau tidak ada tempat ini, orang seperti saya mau usaha apa dan dimana?" Kata Hj. Nengsih dengan nada lirih.
Bagi Hj. Nengsih, ia tidak keberatan harus mengeluarkan sewa lahan sebesar 5 ribu rupiah perhari. Selain tidak memberatkan, masih bisa ditutupi dengan nilai setara menjual satu buah tanaman bunga yang paling murah harga dikiosnya. Bahkan kalau dihitung, masih ada lebih dari pembayaran sewa lahan kios yang ia setor kepada petugas.
"Kebetulan hari ini memang sedang sepi, belum ada pembeli. Tapi kemarin ada, dan mudah - mudahan besok atau lusa ramai lagi pembeli. Seperti waktu para pengunjung Tajug Gede ramai, saya juga sampai kelelahan melayani pembeli yang kebetulan mampir kesini." Pungkasnya. (RTA/***)
0 Response to "Dibawah Binaannya, Para Penjual Berkembang "
Posting Komentar